Pesawat Dan Rudal Buatan Asli Indonesia
Posted by Unknown on Kamis, 25 April 2013 | 7 komentar
Pesawat Dan Rudal Buatan Asli Indonesia, Mandiri Produksi Senjata Militer, Kekuatan Indonesia dengan Alutista asli dalam negri patut di ancungi jempol, Hanya Politik Busuk yang ingin Indonesia hanya bisa beli dari Eropa sehingga indonesia menjadi bodoh dan menjadi budak pembeli dimana selamanya indonesia akan ketinggalan kecanggihan peralatan militernya. Saat ini Indonesia Cukup diperhitungkan kekuatan militernya di mata Dunia, selain pasukan KOPASUS juga Indonesia mampu membuat Rudal dan Pesawat sendiri.

Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesia ini dijegal justru oleh orang Indonesia sendiri, (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset. Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia.
Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor.

Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura, dan Malaysia?
Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama "Nano Satellite" sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member "Asian Satellite Club" bersama Cina, Korea Utara, India, dan Iran.
Nah kekhawatiran Australia, Singapura, dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos, tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan.

CN-235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan dua mesin turbo-prop. Pesawat ini dikembangkan bersama-sama antara CASA di Spanyol and IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) sebagai pesawat terbang regional dan angkut militer. Versi militer CN-235 termasuk patroli maritim, surveillance dan angkut pasukan.
Desain awal CN-235 dimulai pada Januari 1980, purnarupa pesawat terbang perdana pada 11 November 1983. Sertifikasi Spanyol dan Indonesia didapat pada tanggal 20 Juni 1986. Pesawat produksi terbang pertama pada 19 August 1986. FAA type approval didapat pada tanggal 3 Desemebr 1986 sebelum akhirnya terbang pertama untuk pembeli pesawat pada tanggal 1 Maret 1988.
Pada tahun 1995, CASA meluncurkan CN-235 yang diperpanjang, C-295
Penjaga Pantai Amerika Serikat / U.S. Coast Guard membeli CN-235 (diberi kode HC-144A) di bawah program pesawat maritim jarak sedang (MRSMPA).
Pesawat HC-144A pertama dikirim EADS CASA ke Lockheed Martin untuk dipasang alat-alat untuk misi maritim pada bulan December 2006.
Pada bulan Agustus 2006, 3 CASA CN-235-10 masih terbang, dua dengan Safair dan satu Tiko Air, kedua-duanya di Afrika.
Asian Spirit juga mengoperasikan CN-235-220 di Filipina (informasi bulan June/July 2007).
Irish Air Corps mengoperasikan dua buah 2 CN-235 untuk patroli maritim.

* CN-235-10: Versi awal produksi (15 dibuat oleh masing-masing perusahaan), dengan mesin GE CT7-7A.
* CN-235-100/110: Pada dasarnya seri 10, tetapi menggunakan mesin GE CT7-9C dan nacelles komposit; menggantikan Seri 10 di tahun 1988 sejak produksi ke 31. Seri 100 adalah buatan Spanyol, seri 110 adalah buatan Indonesia, dengan sistem lingkungan, peringatan, dan elektris yang lebih baik.




Kalau para ekonom Indonesia antek-antek World Bank dan IMF menyebut pesawat-pesawat buatan PT. DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak (“cuma” Rp 30 trilun untuk infrastruktur total, SDM, dan lain-lain) dan hanya jadi mainannya BJ Habibie. Tetapi mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati? Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN-235 terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN-235 versi militer ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN-235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang lainnya dari perairan Indonesia.
Nah, jadi musuh yang sebenarnya ada di Indonesia sendiri. Yakni watak orang Indonesia yang tidak mau melihat orang Indonesia sendiri berhasil. Karya insinyur-insinyur Indonesia yang hebat dalam membuat alutsista dibilangin orang Indonesia sendiri, terutama para ekonom pro Amerika Serikat dan Eropa: “Mending beli langsung dari Amerika Serikat dan Eropa karena harganya lebih murah”. Mereka tidak berpikir jauh ke depan bagaimana Indonesia akan terus tergantung di bidang teknologi, Indonesia hanya akan menjadi konsumen teknologi dengan membayarnya sangat mahal terus menerus sampai kiamat tiba.
Kalau ada kekurangan yang terjadi dengan industri karya bangsa sendiri, harus dinilai lebih fair dan segera diperbaiki bersama-sama. Misalnya, para ahli pemasaran atau sarjana-sarjana ekonomi harus diikutsertakan dalam team work. Sehingga insinyur-insinyur itu tidak hanya pinter produksi sebuah pesawat, tetapi setidaknya tahu bagaimana menjual sebuah pesawat itu berbeda dengan menjual sebuah Honda Jazz. Kalau ada kendala dalam pengadaan Kredit Ekspor sebagai salah satu bentuk pembayaran, tolong dipecahkan dan didukung oleh dunia perbankan, agar jualan produk sendiri bisa optimal karena akan menarik bagi calon pembeli asing yang tak bisa bayar cash.
Sekian dulu artikel Pesawat Dan Rudal Buatan Asli Indonesia
Assalamualaikum w.r
Alhamdulillah.. semoga apa yang sudah dipaparkan dengan jelas disini, bangsa kita dari atas sampe kebawah buka maata dan telinga, sehingga bisa menghargai karya bangsanya sendiri.
Kita berharap, semoga pemimpin bangsa kita tidak terjebag lagi oleh bangsa lain ( IMF ) yang konon bangsa yahudi memang paling takut klu bangsa yang manyoritas berpenduduk muslim maju dan berkembang. Ingat, walau bangsa Indonesia manyoritas adalah Muslim, kita ini Muslim MODERAT yang sangatcinta damai. sebagai seorang Muslim,saya pribadi sangat membenci klu ada penindasan kaum minoritas di negeri ini.
Maju terus bangsaku, kembangkan tegnologi yang lain juga, kebutuhan massal seperti MOBNAS juga perlu di perhatikan
Wassalamu alaikum warochmatulai wabarokatuh
wuish keren banget buatan indonesia
jadi tambah PD jadi WNI
Jaya indonesi. . Ayo bukti kan. .di mata publik bhwa kta telah bisa,
Saya sangat tidak setuju dengan pola pikir para ekonom-ekonom indonesia. Mereka haya mementingkan untuk jangka pendek, tidak jangka panjang. Memang jika orang ekonomi di gabungkan dengan orang sains itu sangat sulit sekali, Karena orang ekonomi hanya berpikir soal untung dan rugi saja.Kalau memang para ekonom indonesia unggul mengapa tidak pernah terdengar ada orang indonesia yang menjadi juara olimpiade ekonomi tingkat dunia? dan selalu yang menjadi juara datang dari kelompok sains.
dukung terus kemandirian bangsa indonesia....
Tidaklah mudah memajukan teknologi militer di Indonesia, banyak pengaruh asing yang berusaha menyusup ke Indonesia lewat organisasi politik untuk mengurangi anggaran militer dan penawaran pekerjaan yang lebih baik di luar negeri bagi ahli ahli di Indonesia