MUI Sambut Baik 'Polwan Berjilbab' Asalkan Sesuai Syariat

Posted by Unknown on Minggu, 24 November 2013 | 0 komentar


MUI Sambut Baik 'Polwan Berjilbab' Asalkan Sesuai Syariat
MUI Sambut Baik 'Polwan Berjilbab' Asalkan Sesuai Syariat | Polri Wanita Tidak Dilarang memakai Jilbab | Polisi Wanita Boleh berHijab | Berjilbab yang Baik Dan Benar sesuai Syariat Islam | Hijab Syariah
JAKARTA (voa-islam.com) Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Welya Safitri menyambut baik keputusan Korps Bhayangkara yang akhirnya membolehkan Polwan menggunakan jilbab mulai Rabu ini (20/11).

Contohnya saja, di Aceh sebagai contoh yang baik. Namun ia menambahkan, yang terpenting mengenakan jilbab harus memenuhi tiga syarat. Yakni sesuai syariat, menutup aurat dan tidak menampakkan lekuk tubuh. Welya juga mengimbau agar segera dibuat Peraturan Kapolri (Perkap) agar polwan yang berjilbab atau ingin mengenakan hijab tidak ragu-ragu untuk menutup auratnya.

Sedangkan sikap Kapolri Jenderal Sutarman memberikan jalan tengah kepada polisi wanita (Polwan) untuk berjilbab. Polwan tak perlu lagi menunggu Peraturan Kapolri (Perkap) darinya untuk legal berjilbab. Anggota boleh berjilbab saat dinas asal meniru model dan warna yang sama dengan polwan di Polda Aceh.

Hingga bulan Juni Lalu, Polri merestui polwan untuk menggunakan jilbab saat berdinas. Surat Keputusan Kapolri No Pol : Skep/702/IX/2005 hanya melegalkan polwan di Aceh untuk dapat berkerudung.

    Adalah prakarsa Jenderal Timur Pradopo yang memastikan polwan boleh berjilbab namun hingga ia lengser pensiun belum juga terwujud. Hal ini diakibatkan kekhawatiran akan ada teguran dari atasa apabila mengenakan jilbab.

Jenderal Sutarman mengatakan, polwan tak perlu pusing memikirkan akan adanya teguran kepada mereka bila nekat berdinas menggunakan jilbab. Namun dia mengingatkan, bagi polwan yang hendak berjilbab dapat membeli dan memilih hijabnya sendiri untuk kemudian menggunakannya saat berdinas. Polwan jangan minta jilbab dari kepolisian.

Jilbab Sesuai Tuntutan Syariat Islam

1. Menutup Seluruh Badan Kecuali Yang Dikecualikan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Al Ahzab: 59).

Ibnu Abbas radhiallahu’anhu mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata “pakaian” pada ayat di atas adalah “jilbab” dan hal serupa juga dikatakan oleh Ibnu Mas’ud. (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Al Baihaqi). Dapat pula diketahui di sini, bahwa pemakaian khimar yang dikenakan sebelum jilbab adalah menutupi dada.


2. Bukan Berfungsi Sebagai Perhiasan
Hal ini sebagaimana terdapat dalam surat An Nuur ayat 31,“…Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya…”Ketika jilbab dan pakaian wanita dikenakan agar aurat dan perhiasan mereka tidak nampak, maka tidak tepat ketika menjadikan pakaian atau jilbab itu sebagai perhiasan karena tujuan awal untuk menutupi perhiasan menjadi hilang.


3. Kainnya Harus Tebal, Tidak Tipis
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang dua kelompok yang termasuk ahli neraka dan beliau belum pernah melihatnya,

“Dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya, suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya dan wanita yang kasiyat (berpakaian tapi telanjang, baik karena tipis atau pendek yang tidak menutup auratnya), mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang), kepala mereka seperti punuk onta. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya, padahal baunya didapati dengan perjalanan demikian dan demikian.”(HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421)


4. Harus Longgar, Tidak Ketat
Selain kain yang tebal dan tidak tipis, maka pakaian tersebut haruslah longgar, tidak ketat, sehingga tidak menampakkan bentuk tubuh wanita muslimah. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits dari Usamah bin Zaid ketika ia diberikan baju Qubthiyah yang tebal oleh Rasulullah, ia memberikan baju tersebut kepada istrinya. Ketika Rasulullah mengetahuinya, beliau bersabda,


5. Tidak Diberi Wewangian atau Parfum
Perhatikanlah salah satu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkaitan tentang wanita-wanita yang memakai wewangian ketika keluar rumah, “Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.”(HR. Tirmidzi). Siapapun perempuan yang memakai bakhur, maka janganlah ia menyertai kami dalam menunaikan shalat isya’.”(HR. Muslim).
Produk yang memang secara tidak langsung dan tidak bisa dihindari membuat pakaian menjadi wangi semisal deterjen yang digunakan ketika mencuci dibolehkan.

6. Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,“Kesamaan dalam perkara lahir mengakibatkan kesamaan dan keserupaan dalam akhlak dan perbuatan.”Dengan menyerupai pakaian laki-laki, maka seorang wanita akan terpengaruh dengan perangai laki-laki dimana ia akan menampakkan badannya dan menghilangkan rasa malu yang disyari’atkan bagi wanita.


7. Tidak Menyerupai Pakaian Wanita-Wanita Kafir
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”(QS. Al Hadid [57]: 16)


8. Bukan Pakaian Untuk Mencari Popularitas

“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhrah (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api naar. ”Adapun libas syuhrah (pakaian untuk mencari popularitas) adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal, yang dipakai seseorang untuk berbangga dengan dunia dan perhiasannya, maupun pakaian yang bernilai rendah yang dipakai seseorang untuk menampakkan kezuhudan dan dengan tujuan riya.

Nah Polwan sudah berjilbab, lalu kapan Ibu Presiden berjilbab?  ^_^ Wallahu'alam [ahmad/voa-islam.com]
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ramai-ramai Polwan Berkerudung

Ramai-ramai Polwan Berkerudung
MuslimahZone.com – Polda Metro Jaya sudah memberlakukan pemakaian seragam dinas berjilbab bagi polisi wanita (Polwan) muslimah. Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno berpesan pada Polwan berjilbab agar menjaga sikap.

Jilbab dinilai sebagai salah satu kontrol perilaku. “Jangan sampai pelayanan ke masyarakat berkurang dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam jilbab itu. Jangan malah jadi banyak pelanggaran,” imbuhnya.

Saling kontrol antara sesama Polwan, sambungnya, penting untuk ditegakkan. Khususnya kepada Polwan berjilbab dan umumnya seluruh Polwan, etos kerja harus selalu ditingkatkan dan dijaga. Nilai religi di dalam pengenaan jilbab setidaknya bisa mengontrol tertib dan disiplin polwan.

Sebanyak 15 polwan di Polda Metro Jaya memperagakan baju dinas khusus untuk polwan berjilbab. Polwan tersebut memeragakan desain baju dinas Pakaian Dinas Upacara (PDU), Pakaian Dinas Harian (PDH), dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL).

Peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab itu digelar di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sujarno, serta pejabat teras Polda Metro Jaya dan sejumlah Polwan dari seluruh satuan kerja (satker).

Ramai-Ramai Berkerudung

Setelah Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman memutuskan bahwa polisi wanita (polwan) diperbolehkan mengenakan jilbab, para polwan pun beramai-ramai berkerudung. Salahsatunya di Polrestabes Surabaya.

Menurut Setija, di Polrestabes Surabaya terdapat 40 polwan yang mengenakan jilbab saat bertugas. “Di Polrestabes Surabaya dan polsek jajaran terdapat 146 polwan. Dari jumlah itu terdapat 40 polwan yang resmi mengajukan untuk mengenakan jilbab. Kemungkinan jumlah tersebut bisa bertambah,” kata Setija Junianta, Jumat (22/11/2013).

“Ini adalah perintah pimpinan, setiap polwan yang ingin berjilbab, silakan berjilbab,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Setija Junianta.

Setija menyebutkan, dari 146 polwan yang bertugas di jajaran Polrestabes Surabaya, baik dari Polrestabes maupun polsek-polsek yang ada di Surabaya, ada 40 polwan yang secara kesadaran akan mengenakan jilbab.

(esqiel/dbs/muslimahzone.com)


postingan selesai .....

WOW... SALUT AKU, INI BARU KABAR GEMBIRA, INI BARU SALAH SATU CONTOH KEBEBASAN BERAGAMA YANG SEBENARNYA .   SAYA BERHARAP SEMOGA PARA POLRI SEMAKIN DEKAT DENGAN ALLWOH SWT.

Artikel MUI Sambut Baik 'Polwan Berjilbab' Asalkan Sesuai Syariat

0 komentar for "MUI Sambut Baik 'Polwan Berjilbab' Asalkan Sesuai Syariat"

Leave a reply

Benar..
Berjilbab belum tentu baik imannya.
Akan tetapi wanita yang baik iman sudah pasti berjilbab bukan?

Benar..
Menutup aurat bukan jaminan nggak pernah berbuat dosa.
Akan tetapi menutup aurat sudah pasti mengurangi dosa.
Minimal telah menggugurkan dosa kewajiban menutup aurat.!

Benar..
Berjilbab nggak jaminan selalu dekat dengan Allah.
Akan tetapi yang pasti ia ingin mendekat kepada Allah.

"MENDING NGGAK BERJILBAB KALAU KELAKUAN MASIH PENUH MAKSIAT!"
Nah..
Ini kalimat yang menyesatkan.
Serupa dengan ajakan setan.
Yang baik diperlihatkan jelek.
Yang jelek diperlihatkan baik.

Berjilbab itu adalah untuk memperjelas jati diri.
Melindungi kehormatan dan kemuliaan yang tak akan terganti Kelak.

Jibab menentukan pasangan hidupmu.
Karena wanita yang taat sangat berhak punya pendamping yang
taat.
Itu janji Allah.
Bukan hanya pemanis kata-kata tanpa makna..

Jilbab itu adalah penjaga diri bagi lelaki yang jahat.
Dan jilbab adalah perhiasan terindah bagi lelaki yang taat.

Kenapa mesti berjilbab?
Karena itu adalah perintah-Nya.
Karena itu akan melindungi wanita dari lelaki yang suka maksiat..

ayoo... wanita Islam Indonesia berJilbab yuuuk... alhamdulillah......

Yahudi bunuh Yesusnya KristennasraniYahudi KEJAM Menyiksa bagai binatang kepada YESUSajaranKRISTEN.

Subscription

Anda dapat berlangganan melalui e-mail untuk menerima update berita. GRATIS

Masukkan Email Anda, Gratis:

Selamat Anda Beruntung telah mengisi Email, Cek Email anda, Gratis artikel terbaru.

Most Popular

Artikel Ganas

Awas Politik Busuk Global


Tag Cloud

Label

Recent News

Archives

Flag Counter

Hai, Selamat datang