Rencana besar rezim SBY: "Muslim Indonesia harus tetap pecah belah"
Posted by Unknown on Selasa, 21 Mei 2013 | 0 komentar
Rencana besar rezim SBY: "Muslim Indonesia harus tetap pecah belah" | Densus 88 Korban yang di Bunuh dari Golongan Islam | apakah Densus88 di Danai Negara Kafir ? JAKARTA
(Arrahmah.com) – Dari perbincangan arrahmah.com, dalam waktu yang
terpisah dengan beberapa pengamat, praktisi dan aktifis pergerakan Islam
antara lain Ustadz Abu Muhammad
Jibriel (MMI), Mustofa B. Nahrawardaya (IJF), dan Hariadi Nasution
(Pushami), Din Syamsuddin (PP Muhammadiayah), . Ada benang merah yang nyata dari beberapa rangkaian peristiwa
belakangan ini yang dilakoni oleh BNPT dan Densus 88. Berikut catannya.
Isu
dan kampanye apa yang dinamakan dengan terorisme, telah membuat bangsa
ini karut marut. Terpecah belah dalam pro kontra; saudara-saudara muslim
habis tenaganya mengurus peredebatan, pembelaan, provokasi dan
lain-lain yang terkait dengan isu itu. Kaum muslimin yang paling
menderita dalam hal ini. Padahal pekerjaan umat Islam sangat banyak
untuk menjadiakan negeri tunduk di bawah syari’at Allah Ta’ala.
Ombat Nasution
Ketua Umum PUSHAMI, Muhammad Hariadi Nasution aka Ombat Nasution
Nampaknya
penguasa negeri ini dengan aparat-aparat di bawahnya ingin tetap
mempertahankan terorisme di negeri ini. Terbukti dengan cara-cara
penanganan orang-orang yang dituduh teroris seperti itu; melanggar
hukum, menebar teror, kejam dan sadis. Hal ini malah memupuk teroris di
bumi Indonesia. Padahal, kata Hariadi Nasution (Ombat Nasution), di
seluruh dunia isu teroris sudah usang, hanya di Indonesia yang masih
laku. Karena itu masyarakat bawah bertanya-tanya, ada apa ini
sesungguhnya, siapa yang memainkan isu terorisme, siapa yang merancang
supaya terorisme tetap ada di Indonesia. Jika terus hal ini dilakukan
maka ke depan Indonesis akan memanen apa yang ditanam hari ini. Siapa
menabur angin, akan menuai badai.
Maka siapa yang rugi? Siapa
yang menjadi korban? Dan siapa pula yang mendapatkan keuntungan dari ini
semua? Kaum muslimin adalah yang paling dirugikan dalam hal ini.
Tentunya korban-korban kekerasan Densus 88 juga adalah kaum muslimin.
Apakah pernah peluru senjata Densus 88 menyalak orang selain muslim?
Apakah pernah senjata Densus 88 diarahkan, ditodongkan kepada orag
kafir? Namun yang diuntungkan adalah elit rezim signifikan negeri ini
yang keji menggadaikan jiwa-jiwa dan darah-darah kaum muslimin.
Padahal
bangsa ini bangsa yang besar, punya tradisi yang bagus dalam
bermusyawarah. Tengoklah sejarah pergerakan, pemikiran dan perdebatan di
negeri ini. Mereka menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dengan
bermusyawarah.
Tetapi tidak untuk hari ini. Mereka berideolgi
anti Islam, bahkan memusuhi Islam. Pantas kiranya mereka melakukan
kedzaliman kepada umat Islam tak terkecuali para ulamanya. Seorang ulama
yang sudah sepuh ditangkap dijebloskan ke penjara dengan cara-cara yang
kasar dan tanpa prosedur. Rezim signifikan Indonesia hari ini menjadi
antek zionis memerangi kaum kaum muslimin.
Alih-alih pemerintah
memperbaiki cara-cara dalam menaggulangi bahaya teror di masyarakat,
negara malah melakukan teror balik kepada masyarakat khususnya umat
Islam. Densus 88 menunjukkan kesombongan jahiliyah, seolah olah mereka
hendak mengatakan bahwa kami eksis dan tidak ada yang bisa
membubarkannya. Densus 88 bangga dan congkak merasa sebagai tangan
penguasa yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun.
ajib
Ustadz Abu Jibriel
Negara
menakut-nakuti umat Islam dengan menggembok idiom-idiom yang ada pada
agama Islam. Ada upaya yang sistematis untuk menutup kata-kata kunci
dalam Islam, seperti jihad, fa’i, ta’lim, silaturrahim, thoghut,
rohis, dan khilafah. Istilah dalam Islam itu mau dihilangkan dan supaya
ditakuti sendiri oleh umat Islam, paranoid. Umat Islam sendiri dibuat
phobi dengan kata-kata tersebut. Dalam bahasa Abu Jibriel menakut-nakuti
umat Islam yang sedang berjihad agar tidak adalagi jiwa-jiwa mujahidin
muncul di Indonesia.
Masyarakat bawah juga akhirnya mulai kritis
melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi dikaitkan dengan isu
terorisme. Masa sih untuk menangkap seorang warga biasa saja, dilakukan
dengan puluhan personel Densus dengan senjata lengkap. Seberapa
bahayanya sih orang tersebut? Masyarakat sudah jenuh melihat kebohongan
ini, “sandiwara”, katanya. ” Bohong, semua sudah diatur,” tambah yang
lainnya. Jangankan dalam kasus sperti ini, yang di dalamnya penuh intrik
intelejen, dalam kriminal murni pun banyak sekali rekayasanya.
Boleh
jadi ini jadi bahan jualan yang sangat tinggi di luar negeri, sudah
menjadi rahasia umum densus 88 melimpah dengan materi, dari mulai
peralatan tempurnya sampai kesejahteraan personelnya. Sehingga Din
Syamsuddin meminta DPR dan BPK mengusut aliran dana BNPT dan Densus 88.
Densus 88 adalah tangan penguasa yang tidak bisa dikalahkan oleh
siapapun.
Upaya memecah belah muslim Indonesia adalah adalah
rencana basarnya. Kasus-kasus “terorisme” dalam bahasa umum, membawa
umat Islam pada pro kontra berkepanjangan dan tak kunjung usai. Belum
lagi istilah deradikalisasi yang ditelorkan oleh BNPT, adalah istilah
yang menyesatkan. Melalui ideologi deradikalisasi ini jugalah muslim
dipecah belah. Beberapa orang atau Ormas dari unsur umat Islam diajak
untuk ikut dalam kampanye menyesatkan itu. Bertarunglah saudara-saudara
muslim yang berideologi sama dan ditonton jutaan umat Islam.
Ajaran
jihad yang mulia terdegradasi oleh publikasi media masa. Media masa
berpihak. Omong kosong tidak berpihak.Hampir semua media tidak melakukan
peliputan dari dua sisi. Media masa hanya mengambil sumber dari satu
mulut, yakni polisi, tidak ada cek silang dan meliput dari sisi korban.
Bahkan ada media masa umum yang menjadi public relations dari lembaga
dan aparat jahat.
(azmuttaqin/arrahmah.com) postingan selesai
Yang menjadi misteri yaitu Siapa yang Mendanai Densus88 dan BNPT ? hal ini Harus TERKUAK dan Terbuka agar masyarakat ISLAM lebih MENGENAL siapa DENSUS88 itu dimana kebanyakan korban yang dibunuh oleh Densus88 ini adalah umat Islam sendiri !! Masyarakat harus Pandai dalam Politik BUSUK apa yang ada didalamnya, dan juga mengawalnya .
Sekian Politik Busuk Artikel Info Benar tentang Rencana besar rezim SBY: "Muslim Indonesia harus tetap pecah belah"
0 komentar for "Rencana besar rezim SBY: "Muslim Indonesia harus tetap pecah belah""
Leave a reply